kasur bertanya pada bantal:
“mengapa engkau yang menerima tetesan liurnya,
padahal akulah yang menyangga berat tubuhnya?”
bantal pun menjawab:
“mengapa pikiranmu seperti para pria itu,
yang bersedia bertukar liur dengannya?
kamu tahu, akulah yang pertama kali
mendengar dengkurnya yang sumbang.”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment